Rabu, 19 September 2012

Asumsi tentang Dokter Indonesia dan Dokter Luar Negeri

Diposting oleh Nur Mala Il Ala di 03.24
Assalammu'alaikum wr wb..

Halo semuaaa =D
Hmm..hari ini aku mau sharing pemikiran dangkal aku aja sih yang kemaren seempat terbersit pas pelajaran BHP dan aku sangkut pautin sama kata-kata tante aku yang berobat ke singapur.. Ini tentang asumsi masyarakat tentang dokter Indonesia.
Well, sebelumnya aku mau minta maaf yaa kalau kata-kataku dibawah ini ada ga benernya menurut kalian, karena ini cuma pemikiran aku aja, haha..

Mungkin, kadang kenapa dibilangnya dokter Indonesia ga bagus itu karena ga bisa ngediagnosis, sedangkan di luar negeri penyakitnya bisa terdiagnosis itu karena di Indonesia alatnya ga sebagus di luar negeri atau karena waktu pasien itu berobat di Indonesia masih asimptomatik atau karakteristiknya belum keluar secara penuh hingga menyulitkan diagnosis pastinya, sedangkan pas dia keluar negeri, udah simptomatik atau karakteristik-karakteristik penyakitnya udah pada keluar hingga dapat terdiagnosis. Mungkin..

Trus, ada yang bilang, dokter disana itu ga sombong karena mereka pas praktik, ya pake baju biasa aja, ga ada tuh yang pake jas putih dokter.. trus aku heran, apa memakai jas putih itu identik dengan dokter yang sombong? Kenapa? Bukannya kadang jas putih itu yang meningkatkan kepercayaan pasien terhadap dokternya? Aku bingung, kenapa cuma karena itu lantas dokter Indonesia dibilang sombong..

Trus katanya dokter luar negeri baik banget, karena ngasih nomornya ke pasien, hingga bisa dihubungi kapan saja dan kalau sakit, tinggal sms dan akan dikasih obat. Emang boleh ya kaya gitu? Ngasih obat tanpa melihat bagaimana keadaan pasien? Emang boleh ya ngasih obat hanya dengan membaca sms pasien?

Trus katanya disana bagus karena pasien ga usah muter-muter..ngambil darah langsung diruangan dokternya, hasilnya nanti pun tinggal dokter lihat via komputer, jadi pasien tidak harus ngambil hasil labnya lagi ke lab, dsb.. yap, teknologi disana udah bagus ya, semua terintegrasi.. ayo Indonesia, jangan mau kalah! Generasi kita nih yang bakal jadi penerus bangsa, ayo tetap berpegang teguh pada idealisme, prinsip moral yang ada. Uangnya jangan dipake untuk korupsi yaaaa ;)
Heran ya, masyarakat Indonesia itu mayoritas muslim, pejabat itu mayoritas muslim, tapi kenapa hal-hal yang tidak bermoral seperti korupsi itu masih amat sangat banyak terjadi? Padahal nilai-nilai ajaran agama Islam sangaaaaaat jauh dan bertentangan dengan hal-hal seperti itu, tapi kenapa? Apakah Islamnya hanyalah di lisan saja? Apakah Islamnya tidak diajarkan dan diresapi kedalam hati dengan benar? Rohis, mentoring, yang mendekatkan ilmu-ilmu Islam yang benar ke para pemuda malah dibilang sarang teroris, di negara yang mayoritas muslim ini! Miris rasanya..sungguh..
Terus, om-tante aku pernah bilang, kalau diluar negeri, orang-orang itu masuk Islam karena mereka mempelajari al-Qur'an, karena mereka mempunyai ilmunya, dan karena mereka punya dasar yang kuat kenapa mereka masuk Islam. Tapi, kalau di Indonesia, kebanyakan, sebagian besar, masuk Islam hanya karena bawaan lahir, bawaan dari orangtuanya. Hingga sampai dewasa, mereka tidak punya dasar yang kuat kenapa mereka masuk Islam dan tidak mengetahui atau tidak memikirkan apa konsekuensi dari keIslaman mereka. Malah kadang, orangtua mereka sendiri yang melarang mereka untuk belajar Islam lebih lanjut lagi. Islam ga sekedar sholat 5 waktu, bung. Ya, mungkin banyak muslim di Indonesia yang ga punya ilmunya kenapa mereka menjadi seorang muslim. Atau kadang mereka ga sadar kalau mereka itu adalah seorang muslim. Sepertinya identitas Islam itu hanya sekedar status aja, atau lebih terkenal dengan nama Islam KTP. Mungkin itu yang nyebabin banyaknya muslim yang tetap saja melakukan maksiat tanpa malu. Miris..

Well, balik lagi ke masalah dokter Indonesia. Ya, katanya disana ga usah ngantri lama-lama.. hmm mungkin kenapa di Indonesia masih seperti itu adalah karena rasio jumlah dokter dan jumlah pasien yang belum sesuai dengan standar ideal yang ada. Katanya disana enak bisa sampe 1 jam konsultasi sama dokter. Kalau di Indonesia, pasien konsultasi 1 jam sama dokter, berapa banyak pasien yang harus terbengkalai diluar sana? Mungkin ini juga karena Sistem Kesehatan Nasional Indonesia yang masih belum baik, hingga pasien sakit sedikit udah langsung ke dokter spesialis..well, termasuk aku juga gitu sih, dulu aku jarang banget ke dokter umum..tapi karena sekarang ada dokter umum yang bagus di deket rumah, jadi keluargaku sering kesana..nah, ini menunjukkan bahwa kepercayaan kepada dokter umum juga kurang kan?

banyak ya yang harus diperbaiki disanasini, tapi semangat terus ya semuanya, semoga kita bisa menjadi generasi penerus yang baik, yang bisa membawa Indonesia ini kearah yang lebih baik, aamiin =)

0 komentar on "Asumsi tentang Dokter Indonesia dan Dokter Luar Negeri"

Posting Komentar

 

LightintheSora Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal