Senin, 05 Agustus 2013

Ayo cegah World Tobacco Asia di Indonesia!

Diposting oleh Nur Mala Il Ala di 22.56

    World Tobacco Asia 2014 adalah sebuah ajang untuk menawarkan kepada industri rokok internasional untuk membangun hubungan dan mendemonstrasikan produk dan pelayanan mereka kepada komunitas tembakau di Indonesia, Asia Pasifik, dan Australia. WTA ini terdiri dari pameran, konferensi, presentasi bisnis, serta kampanye promosi rokok secara ekstensif yang akan mengundang para investor untuk menanamkan investasinya. Intinya, WTA ini akan memperluas, memperbesar, dan memperkuat perindustrian rokok di Indonesia.

Situs resmi WTA pun sempat mengeluarkan pernyataan akan mencetak tiga puluh juta perokok baru di Indonesia dengan menciptakan pasar yang potensial dan iklim yang kondusif bagi industri rokok. Jika WTA 2014 jadi dilaksanakan di Bali, maka ini akan menjadi kali ketiganya Indonesia menjadi tuan rumah bagi WTA ini.
Selain itu, Indonesia adalah satu-satunya negara di kawasan Asia Pasifik yang belum meratifikasi Konvensi Kerangka Kerja untuk Pengendalian Tembakau (Framework Convention on Tobacco Control/FCTC) yang dicanangkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2003. FCTC di antaranya mengatur promosi atau iklan rokok, melarang perokok merokok di tempat umum, dan membatasi konsumsi rokok dengan menaikkan cukai rokok.

Padahal, Indonesia telah mengalami salah satu peningkatan terbesar dalam konsumsi tembakau di dunia (s.d. 47%) selama tahun 1990an.
-- 69.1% pria di Indonesia merokok secara reguler dan lebih tinggi terjadi pada daerah pedesaan, yaitu sebanyak 74%.
-- Sebuah survei pada siswa Sekolah Menengah di Jakarta menunjukkan bahwa 69.3% diantaranya telah mencoba merokok.
-- Anak laki-laki berusia 15-19 tahun yang merokok secara reguler juga telah mengalami peningkatan yaitu dari 36.8% (1997) hingga mencapai 42.6% (2000).
-- Dalam sepuluh tahun terakhir penjualan rokok di masyarakat meningkat mencapai 300 miliar batang setiap tahun.
-- rokok juga telah menyebabkan kematian sekitar 400.000 orang (25.000 orang di antaranya perokok pasif) setiap tahun dan jutaan orang sakit serta menjadi tidak produktif.
-- Dari sisi perekonomian, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menyatakan, cukai rokok setahun sekitar Rp 55 triliun, tetapi konsumsi rokok, biaya kesehatan, dan kehilangan nilai ekonomi tenaga kerja produktif akibat rokok dalam setahun mencapai empat kali lipatnya.  

Hal ini sangat menunjukkan ketidakseriusan pemerintah dalam menjaga dan meningkatkan taraf kesehatan bangsa Indonesia serta lemahnya regulasi penanggulangan tembakau di Indonesia. Perlindungan dari menghirup asap rokok adalah hak asasi setiap manusia mengingat menjadi perokok pasif juga sama membahayakannya dengan menjadi perokok aktif.

Jadi, ayo kita cegah rokok merusak lebih banyak lagi pemuda generasi penerus bangsa dan banyak masyarakat Indonesia lainnya dengan menolak diselenggarakannya WTA 2014 di Bali, Indonesia!

0 komentar on "Ayo cegah World Tobacco Asia di Indonesia!"

Posting Komentar

 

LightintheSora Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal